Rossi with ducati |
Milan - Tak cuma Jeremy Burgess yang mengikuti jejak Valentino Rossi yang hengkang dari Yamaha dan berlabuh di Ducati. Hampir separuh anggota tim Yamaha memutuskan untuk kembali 'mengabdi' kepada The Doctor.
Satu untuk semua, semua untuk satu. Mungkin perumpamaan itulah yang cocok untuk menggambarkan kekompakan tim Rossi di Yamaha dulu. Saat Rossi memutuskan untuk hijrah ke Ducati, anggota tim yang lain pun menyusulnya.
Yang pertama dipastikan membuntuti Rossi adalah Jeremy Burgess, pria yang telah mendampingi Rossi selama 11 tahun dan jadi andalan di balik kesuksesan The Doctor meraup tujuh gelar juara dunia kelas primer (satu di 500cc dan enam di MotoGP).
Kini, kloter berikutnya yang menyusul Rossi telah 'berangkat'. Kloter ini berisi beberapa orang dengan berbagai posisi berbeda, mulai manajer hingga chef, yang dulu pernah bekerja dengan Rossi di Yamaha.
Diberitakan La Gazzetta dello Sport, di antara orang-orang yang mengikuti Rossi ini ada Davide Brivio, mantan manajer The Doctor di Yamaha. Brivio memang telah mengisyaratkan akan hengkang dari Yamaha pasca keputusan Rossi hijrah ke Ducati. Selain Brivio, juga terdapat nama Michele Quarenghi (chef), Matteo Flamigni (track engineer), Alex Briggs, Bernard Ansiau, Brent Stephens dan Gary Coleman (keempatnya mekanik), Roberto Brivio dan Emanuele Mazzini (tim logistik, akan bekerja juga untuk Nicky Hayden), Max Montanari dan Emanuela Salvetti (bidang perhotelan). Sedikitnya ada 11 orang yang mengikuti Rossi hijrah ke Ducati. "Kami mungkin perlu mereview sedikit aspek logistik, bahkan sesuatu yang mungkin paling sederhana, seperti rute yang dipakai Rossi dari truk tim ke pit," terang Team Manager Ducati, Vittoriano Guareschi, terkait masuknya sejumlah kru Rossi ke timnya ini. "Kami perlu untuk memperluas tim asli kami. Ketika Valentino mengatakan kepada kami bahwa ia punya beberapa teman dekat yang akan meinggalkan Yamaha, kami memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mendapatkan beberapa orang di Ducati yang tahu pembalap luar dalam," sambung MotoGP Project Manager Ducati, Alessandro Cicognani. "Kami akan memiliki sekitar 10 orang lebih banyak di tim ini tahun depan. Mereka semua telah bekerja sama dengan Rossi selama bertahun-tahun, mereka akrab dengan kapan dan bagaimana dia melakukan sesuatu," lanjut Cicognani. Sementara Davide Brivio mengaku keputusannya hijrah ke Ducati dilatarbelakangi oleh keengganannya untuk bekerja sama dengan pembalap selain Rossi. "Anda bertemu orang seperti Valentino hanya sekali seumur hidup. Itu pun jika Anda beruntung. Setelah Anda bekerja bersamanya, akan sangat sulit untuk bekerja dengan pembalap lain. Selain cepat, ia juga kharismatik, menarik dan cerdas. Kualitas yang membuat setiap menit Anda bersamanya akan menarik dan mengasyikkan," jelas Brivio. ( nar / roz )
Diberitakan La Gazzetta dello Sport, di antara orang-orang yang mengikuti Rossi ini ada Davide Brivio, mantan manajer The Doctor di Yamaha. Brivio memang telah mengisyaratkan akan hengkang dari Yamaha pasca keputusan Rossi hijrah ke Ducati. Selain Brivio, juga terdapat nama Michele Quarenghi (chef), Matteo Flamigni (track engineer), Alex Briggs, Bernard Ansiau, Brent Stephens dan Gary Coleman (keempatnya mekanik), Roberto Brivio dan Emanuele Mazzini (tim logistik, akan bekerja juga untuk Nicky Hayden), Max Montanari dan Emanuela Salvetti (bidang perhotelan). Sedikitnya ada 11 orang yang mengikuti Rossi hijrah ke Ducati. "Kami mungkin perlu mereview sedikit aspek logistik, bahkan sesuatu yang mungkin paling sederhana, seperti rute yang dipakai Rossi dari truk tim ke pit," terang Team Manager Ducati, Vittoriano Guareschi, terkait masuknya sejumlah kru Rossi ke timnya ini. "Kami perlu untuk memperluas tim asli kami. Ketika Valentino mengatakan kepada kami bahwa ia punya beberapa teman dekat yang akan meinggalkan Yamaha, kami memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mendapatkan beberapa orang di Ducati yang tahu pembalap luar dalam," sambung MotoGP Project Manager Ducati, Alessandro Cicognani. "Kami akan memiliki sekitar 10 orang lebih banyak di tim ini tahun depan. Mereka semua telah bekerja sama dengan Rossi selama bertahun-tahun, mereka akrab dengan kapan dan bagaimana dia melakukan sesuatu," lanjut Cicognani. Sementara Davide Brivio mengaku keputusannya hijrah ke Ducati dilatarbelakangi oleh keengganannya untuk bekerja sama dengan pembalap selain Rossi. "Anda bertemu orang seperti Valentino hanya sekali seumur hidup. Itu pun jika Anda beruntung. Setelah Anda bekerja bersamanya, akan sangat sulit untuk bekerja dengan pembalap lain. Selain cepat, ia juga kharismatik, menarik dan cerdas. Kualitas yang membuat setiap menit Anda bersamanya akan menarik dan mengasyikkan," jelas Brivio. ( nar / roz )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar