Made in Indonesia

Kamis, 20 September 2012

Bunga Wijaya Kusuma

Bunga Wijaya Kusuma  (Epiphyllum anguliger)

 Bunga Wijaya kusuma (Epiphyllum anguliger) termasuk jenis kaktus, divisi anthophita, bangsa opuntiales dan kelas dicotiledoneae. Bunga Wijayakusuma hanya merekah beberapa saat saja di malam hari dan tidak semua tanaman wijayakusuma dapat berbunga dengan mudah, tergantung dari iklim, kesuburan tanah dan cara pemeliharaan.
Bunga ini dapat tumbuh baik ditempat yang tidak terlalu panas. Bila akan ditanam dalam pot, maka akan lebih baik diberi media tanam campuran lumut Sphagnum, hancuran batang paku tiang, dan pasir bersih sedikit, seperti yang dipakai untuk menanam anggrek.
Pembibitan bunga Wijaya kusuma Bibit dapat diperoleh dengan memotong cabangnya sebagai stek. Kita pilih cabang yang bagus seperti daun berdaging tebal dan hijau itu dipotong kurang lebih 15 cm, dan perlu ditunaskan dulu, tetapi tidak boleh di tempat yang lembab. Lebih baik lagi bila kita angin-anginkan dulu di tempat teduh selama beberapa hari supaya kering lukanya. Kemudian barulah ditancapkan dengan pangkalnya terbenam hanya sedalam 2~4cm, jangan terlalu dalam karena kalau terlalu dalam akan busuk. Bila perlu dikasih obat yang mengandung belerang dulu untuk mencegah bakteri pembusukan.

Selasa, 11 September 2012

Pem-pek Palembang Bundaran Pancasila

Dari sekian banyak penjual pem-pek palembang di pangkalan bun, yang saya rasa paling enak ya disini ini. Berlpkasi di depan tugu pesawat bundaean pancasila. Pem-pek kapal selamnya bener-bener enak, kuah dan acarnya pas banget apalagi dengan rasa pedasnya yang nendang. Harga 1 porsi untuk kapal selam sekarang sudah 12.000 padahal saya sempet menikmati disaat harganya masih 6.000 mungkin karena harga bahan bakunya yang terus semakin naik, tapi saya rasa harga itu sudah sesuai dengan rasa yang diberikannya.


Sabtu, 08 September 2012

Gowes

Mencoba menemukan hiburan baru ditengah-tengah jenuhnya bergelut dengan pekerjaan. Memulai dengan menyisihkan uang sedikit demi sedikit untuk dapat membeli sebuah sepeda gunung yang standar aja, namun gahar. Setelah uang terkumpul cukup akhirnya pilihan jatuh pada sepeda Polygon tipe Premiere seri 3.0. Saya anggap sudah cukuplah untuk gowes dikala senggang. Secara keseluruhan sangat puas dengan sepeda ini, posisi tubuh saat mengayuh pedal benar-benar membuat nyaman, jarak jauh pun jadi tak terasa menguras tenaga. Namun satu yang membuat kurang nyaman saat duduk, sedel sepeda Polygon tipe ini sangat kecil (entah pantat saya aja ya yang kegedean) setelah muter-muter nanya harga sedel yang bagus ternyata mahal. Pilihan akhirnya jatuh pada sedel murah dengan harga 40ribuan (tak apalah yang penting nyaman saat diduduki).

Pengambilan e-ktp

Untuk warga yang sudah melakukan perekaman data e-ktp di masing-masing kecamatan tempat berdomisil, dipersilakan untuk mengambil kartu e-ktp yang telah jadi. Karena sebagian besar e-ktp yang sudah terekam di kotawaringin barat sudah jadi. Untuk keterangan lebih lanjut, silakan mendatangi kantor kecamatan.

Kamis, 12 April 2012

Bunker Kiamat

Foto "Bunker Kiamat" Mewah Para Miliuner

"Menjual ketakutan lebih baik, bahkan jika dibandingkan dengan menjual seks."

Rabu, 11 April 2012, 15:24 WIB Elin Yunita Kristanti

VIVAnews - Rasa takut dan kehawatiran berlebih terhadap kiamat menjadi bisnis menggiurkan bagi sejumlah pengusaha. Salah satu cara meraup untung adalah dengan membuat bunker alias lubang perlindungan superkuat yang menawarkan iming-iming, penghuninya bakal aman dan tenteram meski seisi dunia sedang kocar-kacir menghadapi bencana.

Setelah bunker buatan perusahaan Vivos, yang terletak di sebuah lokasi rahasia di Gurun Mojave, Barstow, Kalifornia, kini hadir lubang persembunyian lain di bawah padang rumput di Kansas. Bunker baru ini dibangun di bekas gudang misil, dan jauh lebih mewah.

Kenyamanan yang ditawarkan setara dengan kondominium mewah yang hanya bisa dibeli orang berkantong supertebal. Lengkap dengan kolam renang, bioskop, dan perpustakaan. Juga jaminan, bunker itu akan bertahan saat kiamat terjadi. Atau setidaknya, saat bencana keruntuhan ekonomi, badai matahari, serangan teroris, dan pandemi penyakit mematikan.